Sifat Salam Nabi Muhammad SAW dalam Shalat
maaf yaa.. lama nggak posting, soalnya kemaren itu aku kelas XII, maklum persiapan buat ujian sekalian masuk perguruan tinggi. tapi pas udah masuk fakultas kedokteran, makin nggak ada waktu buat main-main internet. nah sekarang aku ada waktu santai buat posting nh.
kali ini adalah mata kuliah agama islam. dosennya minta sifat-sifat shalat nabi Muhammad SAW, dari absen, aku kena yang salam. maklumlah NIM aku 125, hampir terakhir. nh ini dia hasil yang aku dapatkan dari berbagai sumber. semoga bermanfaat bagi readers sekalian :).
Rukun salat yang ke-12 adalah memberi salam. Dalam hadist
Rasulullah SAW yang berasal dari Amir bin Saad dari ayahnya, ia berkata:
“Adalah aku melihat Nabi SAW memberi salam ke kanan dan ke kiri sehingga
kelihatan putih pipinya.” (HR Ahmad dan Muslim, An-Nasai, Ibnu Majah).
Ikhwal lafaz salam itu dijelaskan juga dalam hadist yang berasal dari Waa-il bin Hujur, ia berkata yang artinya: “Aku salat bersama Rasulullah SAW, maka ia memberi salam ke kanan assalamua laikum warahmatullahi wabarokatuh dan ke kirinya juga assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.” (HR Abu Daud).
Ikhwal lafaz salam itu dijelaskan juga dalam hadist yang berasal dari Waa-il bin Hujur, ia berkata yang artinya: “Aku salat bersama Rasulullah SAW, maka ia memberi salam ke kanan assalamua laikum warahmatullahi wabarokatuh dan ke kirinya juga assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.” (HR Abu Daud).
Memberi salam pertanda bahwa kita telah selesai dari
menunaikan ibadah salat. Ketika kita memberi salam ke kanan dan ke kiri kita
harus mengingat bahwa kita memohon kesejahteraan kepada orang-orang yuang
berada di sekeliling kita, disertai rasa syukur kepada Allah SWT, karena kita
telah diberi petunjuk untuk mendirikan salat sesempurna mungkin.
Memberi salam ke sebelah kanan berarti memberi selamat kepada orang-orang saleh termasuk ashabul yamin dan memberi salam ke sebelah kiri berarti berusaha menyelamatkan orang-orang yang tersesat (ashabul syimal).
Memberi salam ke sebelah kanan berarti memberi selamat kepada orang-orang saleh termasuk ashabul yamin dan memberi salam ke sebelah kiri berarti berusaha menyelamatkan orang-orang yang tersesat (ashabul syimal).
Mawardi Labay dalam bukunya Mendirikan Salat yang Khusus
mengatakan salam berarti menyelematkan diri sendiri, istri, anak dan manusia
seluruhnya yaitu selamat keimanannya, pribadinya, selamat rumah tangganya,
masyarakat dan bangsanya, selamat dunia, selamat sampai masuk surga. Damai
dalam hidup pribadi, masyarakat dan seterusnya, sesuai antara kata dan
perbuatan. Saling menciptakan suasana selamat dan damai.
Dengan menghayati kata-kata salam diharapkan kita bisa mendapatkan suasana tenang, selamat, sejahtera di dunia dan di akherat nanti. Dalam Islam kata-kata salam haruas dikumandangkan di mana saja. Dan dipandang mulia di sisi Allah orang paling dahulu mengucapkan salam. Dihukumkan wajib dalam menjawab salam, termasuk dosa bagi orang yang tidak mau menerima dan tidak menjawab salam.
Sekiranya semua orang telah mengucapkan salam dan sebutan ini keluar dari hati nuraninya serta mengerti maksud dan tujuan dari salam itu, pastilah persaudaraan dalam Islam akan tercapai, yaitu kedamaian dan kebahagiaan tidak hanya di bibir saja akan tetapi menjadi kenyataan.
Dengan menghayati kata-kata salam diharapkan kita bisa mendapatkan suasana tenang, selamat, sejahtera di dunia dan di akherat nanti. Dalam Islam kata-kata salam haruas dikumandangkan di mana saja. Dan dipandang mulia di sisi Allah orang paling dahulu mengucapkan salam. Dihukumkan wajib dalam menjawab salam, termasuk dosa bagi orang yang tidak mau menerima dan tidak menjawab salam.
Sekiranya semua orang telah mengucapkan salam dan sebutan ini keluar dari hati nuraninya serta mengerti maksud dan tujuan dari salam itu, pastilah persaudaraan dalam Islam akan tercapai, yaitu kedamaian dan kebahagiaan tidak hanya di bibir saja akan tetapi menjadi kenyataan.
Betapa penting dan bermanfaatnya
salam ini dalam hidup dan kehi dupan, rumah tangga serta umat manusia. Ini
menunjukkan bahwa ajaran salat bukan cuma berhubungan dengan Allah SWT semata
tetapi juga mementingkan hubungan dengan sesama manusia. Dengan demikian ucapan
salam yang dilakukan dengan khidmat mengandung pengertian bahwa kita wajib
berbuat ihsan dan ishlah kepada masyarakat tanpa terkecuali.
Dalam kaitan ini kita perhatikan firman Allah SWT berikut ini (QS Al-Ankabut ayat 45): “Sesungguhnya salat itu mencegah perbuatan keji dan munkar.” Ayat ini menegaskan bahwa hikmah pokok dari ibadah salat adalah ke dalam diri manusia. Diharapkan ia dapat berhenti dari perbuatan keji dan munkar. Maksudnya, orang-orang yang salat itu harus berubah tingkah laku dan karakternya menjadi orang yang merendahkan diri di hadapan Allah SWT, sayang menyaya ngi sesama makhluk dan selalu berzikir kepada-Nya.
Dalam kaitan ini kita perhatikan firman Allah SWT berikut ini (QS Al-Ankabut ayat 45): “Sesungguhnya salat itu mencegah perbuatan keji dan munkar.” Ayat ini menegaskan bahwa hikmah pokok dari ibadah salat adalah ke dalam diri manusia. Diharapkan ia dapat berhenti dari perbuatan keji dan munkar. Maksudnya, orang-orang yang salat itu harus berubah tingkah laku dan karakternya menjadi orang yang merendahkan diri di hadapan Allah SWT, sayang menyaya ngi sesama makhluk dan selalu berzikir kepada-Nya.
0 Response to "Sifat Salam Nabi Muhammad SAW dalam Shalat "
Posting Komentar