Kesalahan Dan Bid’ah Seputar Surah Yasin

Sebagai pelengkap pembahasan, berikut kami nukilkan juga potongan terakhir dari tulis Ust. Dzulqarnain di atas, yang membahas hadits-hadits tentang surah Yasin. Berikut tulisan beliau -hafizhahullah-:
Tidaklah diragukan bahwa Al-Qur`an Al-Karim mempunyai keutamaan yang sangat besar bagi siapa yang membacanya, menghafalkan, mempelajari dan mengajarkannya. Dan pada asalnya membaca surah dari Al-Qur`an sama dengan surah yang lainnya kecuali jika terdapat dalil yang menunjukkan tentang keutamaan khusus baginya. Demikian hal tersebut berlaku umum pada seluruh surah dari Al-Qur`an termasuk surah Yasin.
Setelah mengetahui lemahnya seluruh riwayat yang berkaitan dengan keutamaan surah Yasin, maka dapat dipahami bahwa banyak kesalahan dan bid’ah ditengah kaum muslimin yang terjadi akibat penerapan hadits-hadits lemah dan palsu, serta akibat pemahaman yang salah dan berlebih-lebihan terhadap hadits-hadits tersebut. Dan telah ditegaskan bahwa setiap ibadah yang dibangun di atas hadist yang lemah dan palsu maka itu terhitung bid’ah.
Berikut ini kami kumpulkan beberapa kesalahan dan bid’ah seputar surah Yasin agar kaum muslimin waspada darinya.
  1. Membaca Yasin dalam acara ta’ziyah kadang 1-7 hari, kadang sampai 40 hari dan ada pula lebih dari itu.
  2. Pembacaan Yasin saat akan berangkat haji dan berlanjut terus sampai yang pergi kembali dari hajinya.
  3. Membacakan Yasin pada orang yang sakaratul maut[1] dan membimbingnya membaca Yasin. Lihat kelemahannya dalam konteks hadits no. [ 27 ], [ 28 ], [ 29 ], [ 30 ].
  4. Membaca Yasin setelah mayat dikuburkan.
  5. Mengirimkan Yasin untuk orang yang sudah meningggal.
  6. Mengkhususkan membaca Yasin di kuburan, kadang pada hari jum’at, kadang selepas ‘Ied dan di waktu-waktu tertentu. Lihat kelemahannya dalam konteks hadits no. [ 22 ].
  7. Dijadikan pembukaan acara pengajian, ta’lim dan lainnya.
  8. Bacaan untuk awal ramadhan.
  9. Membaca Yasin pada malam Nisfu Sya’ban.
  10. Membacakan Yasin bagi yang sulit melahirkan.
  11. Membaca Yasin untuk menempati rumah baru, memakai kendaraan baru dan lain-lainnya.
  12. Membaca Yasin setiap malam agar diampuni dosannya. Lihat kelemahannya dalam konteks hadits no. [ 7 ], [ 9 ], [ 12 ], [ 13 ], [ 19 ], [ 20 ], [ 21 ].
  13. Membaca Yasin setiap hari agar diampuni dosannya. Lihat kelemahannya dalam konteks hadits no. [ 10 ].
  14. Membaca Yasin di awal siang agar dipenuhi hajatnya. Lihat kelemahannya dalam konteks hadits no. [ 8 ].
  15. Meyakini bahwa Yasin adalah jantung (pusat/inti) Al-Qur`an sehingga muncul perkara-perkara yang melampaui batas. Lihat kelemahannya dalam konteks hadits no. [ 15 ], [ 18 ], [ 23 ], [ 28 ].
  16. Meyakini bahwa membaca Yasin seakan-akan membaca Al-Qur`an dua kali, tujuh kali, sepuluh kali dan dua belas kali. Lihat kelemahannya dalam konteks hadits no. [ 16 ], [ 17 ], [ 18 ], [ 28 ].
  17. Keyakinan bahwa pembaca Yasin akan diliputi kebaikan dunia dan akhirat.
  18. Keyakinan bahwa Yasin adalah penolak bala dan malapetaka serta penjaga dari segala kejelekan.
  19. Beranggapan bahwa Yasin mencegah kengerian akhirat. Lihat kelemahannya tiga point terakhir dalam konteks hadits no. [ 1 ].
  20. Anggapan bahwa membaca Yasin sama dengan berhaji 20 kali. Lihat kelemahannya dalam konteks hadits no. [ 1 ], [ 4 ].
  21. Membaca Yasin pada setiap malam jum’at. Lihat kelemahannya dalam konteks hadits no. [ 11 ], [ 25 ].
  22. Kenyakinan bahwa siapa yang membaca Yasin pada pagi dan petang hari akan mendapat kemudahan. Lihat kelemahannya dalam konteks hadits no. [ 24 ].
  23. Yasin ditulis pada sebuah kertas kemudian diminum. Lihat kelemahannya dalam konteks hadits no. [ 1 ], [ 4 ], [ 5 ].
  24. Sebagai bacaan pada sholat empat rakaat antara rukun (hajar aswad) dan maqam. Lihat kelemahannya dalam konteks hadits no. [ 3 ].
  25. Bacaan supaya cepat nikah. Lihat kelemahannya dalam konteks hadits no. [ 6 ].
  26. Bacaan supaya menemukan barang hilang. Lihat kelemahannya dalam konteks hadits no. [ 6 ].
  27. Mengkhususkan membaca ayat 9
وَجَعَلْنَا مِن بَيْنِ أَيْدِيهِمْ سَدًّا وَمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَأَغْشَيْنَاهُمْ فَهُمْ لاَ يُبْصِرُونَ
Terhadap bahaya yang berada dihadapannya, dengan dalil bahwa Nabi shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam dalam kisah hijrahnya, beliau dapat meloloskan diri dari kepungan dari musyrikin hanya dengan membaca ayat itu. Padahal riwayat tersebut dari jalan Al-Waqidy seorang pendusta dan jalan lain secara mursal atau mu’dhol (terputus) oleh Muhammad bin Ka’ab Al-Qurozhy.
Wallahu Ta’ala A’lam.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "Kesalahan Dan Bid’ah Seputar Surah Yasin"

Posting Komentar