HIPPOCRATES


Pada 429 SM, aroma kematian menyebar di antara bayang-bayang kuil Akropolis di Athena. Di mana-mana, pria, wanita, dan anak-anak, banyak yang bergelimpangan di tanah dalam keadaan gemetar karena demam. Wajah mereka sasngat mengenaskan , dan bisul bernanah menutupi tubuh mereka. Wabah penyakit telah menyebar dari Beozia, barat laut dari kota tersebut. Di tengah-tengah penderitaan ini, seorang dokter berkeliling berusaha untuk mengobati sebanyak mungkin pasien, dan dia mengabaikan bahaya terkena penyakit yang sangat menular itu. Ketika memeriksa pasien, dia menanyai mereka tentang gejala-gejala dan kebiasaan mereka. Kemudian dia menyarankan tindakan pengamanan untuk menghentikan agar wabah tersebut tidak tersebar semakin parah dengan membakar tubuh orang yang telah mati dan mengisolasi orang yang telah sakit. Dokter yang dengan “pengobatannya” ini telah meletakan aturan praktik kedokteran tidak pernah meninggalkan kewajibannya yang sangat penting yang dari dulu telah dilakukannya, yakni membantu setiap pasien, meskipun harus menanggung risiko mengorbankan jiwanya sendiri.



Hippocrates dilahirkan pada 460 SM di Cos, sebuah pulau di laut Aegea. Ketika dia baru berumur tigabelas tahun, dia diizinkan untuk memasuki ASKLEPIEION, atau Kuil Kesehatan di Cos, tempatnya mulai belajar untuk menolong orang sakit. Dia masuk ke kuil tersebut untuk membantu dokter-pendeta ASCLEPIUS (yang kemudian dianggap sebagai dewa pengobatan), yang baginyamerupakan kehormatan yang diwariskan dari ayahnya kepada anak laki-lakinya dan Hippocrates berasal dari keluarga yang merupakan keturunan langsung dari Asclepius sendiri.

Bahkan sebagai anak yang masih muda, kemampuan Hippocrates dalam melakukan observasi bertentangan dengan metode yang digunakan oleh kolega Asclepius. Dia meyakini bahwa tugas seorang dokter adalah menangani seluruh penyakit yang tampak, yakni dengan berusaha mengenali kebiasaannya dan dengan cermat meneliti seluruh tubuhnya, bukan hanya berdoa kepada para dewa kemudian menjelaskan apa yang diperkirakan telah dijelaskan oleh para dewa kepada pasiennya. Beberapa tahun sebelumnya, Hippocrates telah meninggalakan keluarganya untuk belajar lebih banyak tentang kedokteran dan praktik pengobatan. Dia pergi ke Mesir, tempat para pendeta dokter telah mengembangkan praktik mereka sendiri hingga tingkatan yang tinggi di bidang bedah dalam pengobatan.

Kembali ke Cos pada 438 SM, Hippocrates mendirikan sekolah kedokteran di kota itu, dengan menekankan pentingnya aturan dalam praktik profesi kedokteran. Dalam aturan ini antara lain dsebutkan tentang pentingnya menjaga kesehatan pribadi, berbicara dengan pasien di kamar tersendiri, meneliti lingkungan, dan pengaruh iklim terhadap pasien. Hippocrates menulis tentang pengaruh hubungan antara pasien dan lingkungan alamnya dalam dalam karyanya tentang udara, Air dan Tempat.  Meskipun dia sering dipanggil untuk memberikan konsultasi kepada orang kaya dan terpandang, Hippocrates lebih suka menghabiskan waktu luangnya untuk menyelidiki kebiasaan orang kebanyakan. Rasa ingin tahu yang besar membuatnya harus melakukan perjalanan yang lama dan jauh, ditemani oleh para pengikutnya. Kematian Hippocrates diselubungi oleh mitos. Namun, pada saat itu usia harapan hidup kurang lebih hanya tiga puluh tahun, dan dia meninggal dalam usia Sembilan puluh tahun.                  

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "HIPPOCRATES"

Posting Komentar